Gudang lada di Balang Siguci dibangun oleh Teuku Chik bin Guci dan merupakan salah satu gudang utama untuk menyimpan lada. Gudang ini terletak di Gampong Blang Siguci dan berfungsi sebagai pusat penyimpanan lada sebelum didistribusikan.
Untuk memudahkan distribusi lada ke Pelabuhan Idi, dibangunlah jalur kereta api yang menghubungkan gudang lada dengan pelabuhan tersebut. Jalur ini berperan penting dalam mengangkut hasil lada dari gudang ke pelabuhan, sehingga mempercepat proses perdagangan dan ekspor lada ke berbagai wilayah.
Perkebunan lada, yang dikenal dengan nama seuneubok, dikuasai oleh Petua seuneubok yang tunduk pada uleebalang. Di Balang Siguci, hasil lada dimonopoli oleh Pang Nangro, yang mengatur dan mengendalikan produksi serta distribusinya.
Di sekitar kawasan gudang lada tersebut dahulunya terdapat kebun lada yang luas. Namun, saat ini kebun lada tersebut telah berubah fungsi menjadi areal persawahan. Perubahan ini mencerminkan dinamika penggunaan lahan di Balang Siguci dari masa ke masa, mengikuti kebutuhan dan perkembangan zaman.
Bagikan
meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan warisan budaya dan sejarah di Kabupaten Aceh Timur